Gaji Besar Tapi Keuangan Selalu Minus? Mungkin Ini Sebabnya
Bukan cuma gaji kecil yang kerap jadi masalah, banyak orang yang sudah merasa punya gaji besar pun tetap terasa kurang. Bahkan, minus. Ini biasanya disadari jelang akhir bulan. Di mana kondisi uang sudah menipis, tapi yang perlu dibeli masih banyak, dan gajian bulan berikutnya masih lama.
Satu bulan dua bulan mungkin masih bisa dimaklumi kalau kebutuhan sedang banyak-banyaknya. Namun, jika kondisi ini berjalan terus-menerus, tentu timbul pertanyaan, sebenarnya apa ya yang salah? Untuk kamu yang mengalaminya, yuk coba cek 5 hal ini yang kemungkinan bisa jadi penyebabnya.
Terlalu banyak utang atau kartu kredit
Mulai dari cicilan barang atau kendaraan, pinjaman uang, KTA, tagihan kartu kredit, dan sejenisnya yang kamu miliki saat ini, coba hitung lagi berapa total keseluruhannya? Dalam formula finansial yang sehat, beban utang tidak boleh melebihi 30% total penghasilan. Kalau penghasilanmu Rp 10 juta, maka maksimal uang yang dikeluarkan untuk bayar tagihan per bulannya adalah Rp 3 juta.
Lebih daripada itu, tentu bisa jadi penyebab mengapa gajimu yang sudah cukup besar tapi selalu minus tiap bulan. Kamu juga perlu mengecek, berapa lama lagi tenor yang tersisa dari tiap angsuran. Makin lama tenor, makin sulit juga bagi keuanganmu untuk settle.
Jika tagihan adalah penyebab utama keuanganmu selalu minus, kamu juga perlu mengevaluasi kembali penggunaan fasilitas kredit yang dimiliki. Apakah terlalu banyak kartu kredit? Memiliki 1 – 2 akses kredit saja sudah cukup untuk mempermudah transaksi. Lebih dari itu, kamu bisa kewalahan mengurus tetek bengek biayanya seperti biaya kartu atau iuran bulanan/tahunan.
Sebagai solusinya, aplikasi fintech kredit online yang all in one seperti Kredivo dapat menjadi solusinya. Bukan cuma bisa dipakai untuk transaksi tanpa bunga, bisa juga digunakan untuk cicilan tenor, hingga pinjaman uang tunai sejenis tarik tunai di kartu kredit. Keuntungannya, kamu tidak perlu bayar biaya-biaya lain di luar dari transaksi yang kamu lakukan dengan Kredivo. Jadi lebih hemat pengeluaran & praktis.
Minimum transaksi untuk bisa cicilan pakai Kredivo adalah Rp 1 juta. Cicilan bisa dilakukan di ratusan merchant ternama seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dll. Sementara pinjaman uang, dapat diajukan langsung melalui aplikasi Kredivo khususnya lewat fitur pinjaman uang mini atau pinjaman uang jumbo, mulai dari 500 ribu. Tidak ada perbedaan suku bunga antara cicilan dan pinjaman uang, sama-sama 2,95% per bulan.
Tidak punya anggaran keuangan rutin
Kalau mau tau pos pengeluaran mana yang paling besar dan jadi masalah, maka anggaran keuangan adalah solusinya. Namun, kalau sudah punya anggaran keuangan tapi sering dilanggar pun, maka tidak akan ada gunanya. Oleh karena itulah, penting sifatnya untuk membuat dan patuh terhadap anggaran keuangan yang dibuat. Selain bisa membantu mengontrol pengeluaran, anggaran keuangan juga dapat menunjukkan habit pemakaian uang setiap bulannya.
Gaya hidup yang tidak terkontrol
Salah satu penyebab dari besarnya tagihan kredit bulanan adalah gaya hidup hedon yang tidak terkontrol. Sebab, ketika gaji besar atau naik, biasanya gaya hidup juga mengikuti. Yang sulit untuk dilakukan adalah ketika gaji naik, namun gaya hidup dan pengeluaran tetap dikontrol agar sama seperti sebelumnya. Tidak ada salahnya mengevaluasi kembali habit hangout, belanja, liburan, yang selama ini sudah dilakukan. Nah, di masa pandemi sekaligus normal baru ini, waktunya memperbaiki habit tersebut. Mengingat, kita semua masih harus taat pada protokol kesehatan yang berlaku, menghindari kerumunan, dan melakukan jaga jarak.
Menganggap sepele asuransi, tabungan, dan investasi
Ketika tidak ada asuransi kesehatan dan tabungan, otomatis saat sakit dan ada kebutuhan mendesak bisa bikin cashflow jadi berantakan. Gaji yang besar kadang-kadang memang membuat ilusi tersendiri kalau kita punya uang banyak sehingga menyepelekan asuransi dan tabungan. Begitu pula dengan investasi. Padahal, dengan menyisihkan uang beberapa persen untuk investasi, selain bisa belajar prosesnya, bisa mendatangkan profit juga di masa mendatang.
Belum punya tujuan hidup jangka panjang
Untuk bisa konsisten dalam mengatur uang, diperlukan tujuan yang ingin dicapai. Jika gaji selalu minus dan habis entah ke mana, coba evaluasi kembali apakah kamu sudah punya tujuan hidup yang ingin dicapai dalam jangka panjang? Seperti menikah, beli rumah, punya bisnis sendiri, atau punya anak. Dengan menentukan tujuan hidup jangka panjang, kamu akan lebih terpacu untuk merencanakan dan mengatur keuangan secara disiplin dan konsisten.